Rabu, 16 Desember 2020

Biografi K.H Ahmad Salimul Apip


Biografi K.H Ahmad Salimul Afif

KH. Salimul Apip (Pendekar Sholawat Jawa Barat) - Tujuan Hidup
KH. Salimul Apip (Pendekar Sholawat Jawa Barat) 


K.H.Ahmad Salimul Apip adalah pimpinan pondok pesantren Addhlaaniyyah- Soreang, Bandung. Selain pimpinan Ponpes Addhlaaniyyah beliau juga aktif mengisi acara di Majelis T’alim, pengajian rutin dan Da’i Shalawat. Sebagai mubaligh yang mempunyai ciri khas dengan penampilan hadroh yang selalu dibawakan setiap mengisi acara itu menjadi daya tarik mubalagh/ jemaah. Serta suara beliau yang merdu dan pembawaan yang hikmat adalah ciri khas K.H. A Salimul Apip .

Tidak banyak para mubaligh yang mahir bershalawat dan hadroh ketika memberikan ceramah. Kebanyakan dari mubaligh saat ini hanya menjelaskan teori-teori dan pemaparan saja, bahkan bisa dibilang kurang memperhatikan seni yang ada di dalam tablighnya. Melalui Hadroh dan Shalawat K.H. Salimul Apip mengamalkannya dengan caranya sendiri sehingga ini lah yang menjadi daya tarik para mubalagh. Karena Shalawat sudah menjadi rutinitas yang berjalan secara alamiah seiring dengan perkembangan zaman dilengkapi dengan pengajian (ceramah agama) yang menjelaskan berbagai makna terkandung dalam shalawat dengan berbagai macamnya.

Tujuan Teoritis
Penelitian mengenai Media tabligh yang digunakan oleh K.H. Salimul Apip adalah melalui media shalawat yang mana bertujuan selain bershalawat kepada Rassul dan memperkukuh ukhuwah islamiyyah antar sesama. penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang didapatkan dari hasil pencarian referensi dari wawancara dan berbagai sumber referensi buku-buku, artikel dan MP3.

Analisis
A. Hadroh sebagai media tabligh yang digunakan K.H Salimul Apip
Makna hadrah dari segi bahasa diambil dari kalimat bahasa Arab yakni hadhoro atau yuhdhiru atau hadhron atau hadhrotan yang berarti kehadiran. Namun kebanyakan hadrah diartikan sebagai irama yang dihasilkan oleh bunyi rebana. Dari segi istilah atau definisi, hadrah menurut tasawuf adalah suatu metode yang bermanfaat untuk membuka jalan masuk ke ‘hati’, karena orang yang melakukan hadrah dengan benar terangkat kesadarannya akan kehadiran Allah dan Rasul-Nya.
Hadrah atau lebih populer dengan sebutan terbangan perkembangannya tak lepas dari sejarah dakwah Islam. Seni ini memiliki semangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.Tidak ada yang tahu secara persis, kapan datangnya musik hadrah di Indonesia. Namun hadrah atau yang lebih populer dengan musik terbangan (rebana bahasa jawa) tersebut tak lepas dari sejarah perkembangan dakwah Islam para Wali Songo.

K.H Salimul Apip menggunakan hadrah sebagai media tabligh biasanya digunakan saat menyemarakkan acara-acara Islam seperti peringatan Maulid Nabi, tabligh akbar, perayaan tahun baru hijriyah, dan peringatan hari-hari besar Islam lainnya. Syair-syair Islami yang dibawakan saat bermain hardah mengandung ungkapan pujian dan keteladanan sifat Allah dan Rasulallah SAW yang agung. Dengan demikian akan membawa dampak kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Beliau bercermin dan mengambil ilmu tersebut dari para sufi yang biasanya melibatkan seruan atas sifat – sifat Allah yang Maha Hidup (Al-Hayyu), melakukannya sambil berdiri, berirama dan melantunkan bait-bait pujian atas baginda Nabi Muhammad SAW. Sama halnya dengan tujuan hadroh yang ada, tujuan K.H Salimul Apip memainkan Hadroh agar menambah ke-khusyu’an kita ketika berlangsungnya acara dan suara tabuhan hadroh seakan membuat hati kita bergetar mendengar puji-pujian kepada Allah SWT dan lantunan shalawat untuk Nabi Muhammad serta dengan hadroh juga dapat menumbuhkan kedekatan antara mubaligh dan mubalagh.


Contoh Syair yang dibawakan K.H Salimul Afif :
Aku adalah tempat yg paling gelap di antara yang gelap, maka terangilah aku dgn TAHAJUD.
Aku adalah tempat yang paling sempit, maka LUASKAN aku dengan ber SILATURAHIM.
Aku adalah tempat yang paling sepi maka RAMAIkanlah aku dengan perbanyak baca AL-QUR'AN.
Aku adalah tempatnya binatang-binatang yang menjijikan maka racunilah ia dengan Amal SEDEKAH
Aku yang menyepitkanmu hin...gga hancur bilamana tidak Solat, bebaskan sempitan itu dengan SOLAT
Aku adalah tempat untuk merendammu dengan cairan yang sangat amat sakit, bebaskan rendaman itu dengan PUASA..
Aku adalah tempat Munkar dan Nakir bertanya, maka Persiapkanlah jawapanmu dengan Perbanyak mengucapkan Kalimah "LAILAHAILALLAH"..
Ya Allah Matikanlah Kami Semua Dalam Keadaan Islam...

Pada saat ini hadrah telah berkembang pesat di masyarakat Indonesia sebagai musik yang mengiringi pesta pernikahan, sunatan, kelahiran bayi, acara festival seni musik Islami dan dalam kegiatan ekstrakulikuler di sekolahan, pesantren, remaja masjid dan majelis taklim.

B. Shalawat yang digunakan oleh K.H Salimul Apip
Shalawat adalah bentuk jamak dari kata salla atau salat yang berarti: doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah.
Arti bershalawat dapat dilihat dari pelakunya. Jika shalawat itu datangnya dari Allah Swt. berarti memberi rahmat kepada makhluk. Shalawat dari malaikat berarti memberikan ampunan. Sedangkan shalawat dari orang-orang mukmin berarti suatu doa agar Allah Swt. memberi rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya.

Shalawat juga berarti doa, baik untuk diri sendiri, orang banyak atau kepentingan bersama. Sedangkan shalawat sebagai ibadah ialah pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah Swt., serta mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang dijanjikan Nabi Muhammad Saw., bahwa orang yang bershalawat kepadanya akan mendapat pahala yang besar, baik shalawat itu dalam bentuk tulisan maupun lisan (ucapan).

Dalam Tablighnya K.H Salimul Apip biasanya melantunkan shalawat Rasul dengan suara yang merdu dan nyaring. Bahkan List Shalawat-Shalawatnya bisa di akses dan didownload di media sosial. Sekitar 25 Album Shalawat yang bisa ditemukan di media internet.

Daftar List Album K.H Salimul Apip:
1.)Ya Robbi Sholli ‘Alal Musthofa
2.)Toha Sholatulloh
3.)Qoshidah Syeikh Ahmad Arsyad Al-Banjari
4.)Sholawat Badar
5.)Sholatullohi Wassalam
6).Ibadalloh
7.)Ya Nabi Salam
8.)Alloh Ya Robbi
9.)Shalawat Haji
10.)Rundayan Rosul
11.)Shalawat Mudoriah
12.)Allayaloh binadroh
13.)Alloh Robuna
14.)Assalamualaik
15.)Lailahaillaloh
16.)Ya Robbana’tarofna
17.) Birosulillahi Wal Badawi
18.) Ya Rosulalloh Salamun ‘Alaik
19.) Robbi Ga’jal Mujtama’na
20.) Ahlan Wa Sahlan
21.)Ya Imamarrusli
22. )Ahbabi
23.) Ya Habiballoh
24. )Nazhom Haji
25.) Ya Sayyidi

Adapun Video K.H. A Salimul Apip yang bisa didownload
1. Allah Ya Allah
2. Allohumma Solli
3. Bibismillah
4. Shollalloohu Alla
5. Yaa Laqolbin
6. Yaa Robbi Bil Mustafha
7. Yaa Sayyidi
8. Yabna Abdillah

C. Kekuatan Mahabbatul Rosul yang diamalkan oleh K.H Salimul Afif
Mahabbatul Rosul adalah suatu pujian terhadap Rasulullah baik dalam bentuk prosa maupun syair, telah ada sejak zaman Rasululah SAW lewat bait-bait gubahan tiga penyair terkenal yaitu Hasan ibn Tsabit, Abdullah ibn Rawahah dan Ka’ab ibn Malik. Nabi justru sangat terkesan dengan keindahan syair (qasidah) yang disampaikan oleh Ka’ab ibn Zuhayr ibn Abi Salma. Karena rasa sukanya, Nabi Muhammad pernah menghadiahkan selendang (burdah) untuk Ka’ab.
Sanjungan yang sering disampaikan para shahabat ini bersifat metaforik dan gaya simbolik sehingga mengilhami syair dan prosa dalam kitab-kitab Malid semisal al-Barzanji, ad-Diba’i, atau qasidah al-Burdah.

Sanjungan yang sering disampaikan para shahabat ini bersifat metaforik dan gaya simbolik sehingga mengilhami syair dan prosa dalam kitab-kitab Malid semisal al-Barzanji, ad-Diba’i, atau qasidah al-Burdah Adalah Imam Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad ibn Zaid as-Shanhaji al-Bushiri (1213-1296 M/610-695 H) ahli hadis, penulis, sekaligus sastrawan kondang asal Mesir yang menulis 162 syair burdah. Semasa hidupnya al-Bushiri pernah berguru kepada Imam as-Syadzili (pendiri Tarikat Sadziliyah) dsn penerusnya Abdul Abbas al-Mursi.

Sajak-sajak Burdah yang 162 bait itu terdiri dari 10 bait tentang cinta, 16 tentang hawa nafsu, 30 tentang pujian terhadap Rasulullah SAW, 19 tentang kelahirannya, 10 tentang pujian terhadap al-Qur’an, 3 tentang Isra’ Mi’raj, 22 tentang jihad, 14 tentang istighfar, selebihnya (38 bait) tentang tawassul dan munajad.

Adapun syair-syair pujian yang dibawakan K.H Salimul Apip dalam versi bahasa sunda adalah Rundayan Rosul SAW, biasanya dibawakan saat acara Maulid Nabi.
Wajib Ka jalma Islamna - Uninga rundayana
Jeung nabi utusan Alloh - Muhammad putra Abdulloh
Abdullah putra Mutholib - Mutholib putrana hasyim
Hasyim putra Abdi Manaf - Abi Manaf putra Qushoy
Qushoy putra Kilab - Kilab putra Murroh
Murroh putra Ka’ab - K’ab putra Luay
Luay putrana Gholib - Gholib putrana Pihir
Pihir putrana Malik - Malik putrana Nadhor
Madhor putrana Kinanah - Kinanah putrana Huzaimah
Hizaimah putrana Mudrikah - Mudrikah putra Ilyas
Ilyas putrana Mudhor - Mudhor putrana Nizar
Nizar putrana M’ad - Ma’ad putrana Adnan
Nu wajib ka Adnan – ti Adnan dugi ka Adam
Henteu wajib uningana- sabab taya jalan soheh
Wajib uninganana – rundayan nu ti Ibuna
Jeung Nabi utusan Alloh – Muhamad putra Aminah
Aminah putrana Wahab – Wahab putra Abi Manaf
Abdi manaf putra Zuhroh – Zuhroh putrana kilab
Tepang deui dieyangna – dikilab janggawarengna
Janten ibu jeung ramana – masih keneh sarundayan.

D. Rutinitas Tawasul yang diamalkan oleh K.H.A Salimul Apip
Tawassul
Tawassul adalah salah satu metode dalam berdoa dari sekian cara dalam berdo’a kepada Allah Subhanahu Wa Ta’aala. Sedang yang diminta dan diharapkan dapat mengabulkan do’a tiada lain adalah Allah. Obyek yang dijadikan wasilah (perantara) hanya berperan sebagai mediator untuk mendekatkan diri diri kepada Allah. Siapapun yang meyakini di luar batasan ini berarti ia telah musyrik. Diantara alasan orang bertawassul adalah karena ia mencintai mediator yang dijadikan wasilah dan meyakini bahwa Allah juga mencintainya. Jika ternyata penilaiannya keliru niscaya ia akan menjadi orang yang paling menjauhinya dan paling membencinya.Orang yang bertawassul tidak boleh meyakini bahwa media yang dijadikan untuk bertawassul kepada Allah itu bisa memberi manfaat dan derita dengan sendirinya (independent) sebagaimana Allah, atau tanpa izin-Nya. Dan barangsiapa yang meyakini demikian niscaya ia musyrik. Tawassul bukanlah suatu keharusan, dan terkabulnya do’a tidaklah harus dengan cara tawasul. (Mafaahim Yajibu An Tushohhah).[10]
Adapun dalil-dalil yang menunjukkan diperbolehkan bertawassul dalam berdo’a diantaranya adalah :

َلَوْ أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُواْ أَنفُسَهُمْ جَآؤُوكَ فَاسْتَغْفَرُواْ اللهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللهَ تَوَّاباً رَّحِيماً

“Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya, datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rosulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS, An Nisaa : 64)
Al Imam Al Hafidh Ibnu Katsir ketika menjelaskan firman Allah diatas, berkata :

يُرْشِدُ تَعَالَى اَلْعُصَاةَ وَالْمُذْنِبِيْنَ إِذَا وَقَعَ مِنْهُمُ الْخَطَأُ وَالْعِصْيَانُ أَنْ يَأْتُوا إِلَى الرَّسُوْلِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَسْتَغْفِرُوا اللهَ عِنْدَهُ، وَيَسْأَلُوْهُ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَهُمْ، فَإِنَّهُمْ إِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ تَابَ اللهُ عَلَيْهِمْ وَرَحِمَهُمْ وَغَفَرَ لَهُمْ، وَلِهَذَا قَالَ: { لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا }

Alloh –subhaanahu wata’ala- memberi petunjuk kepada orang-orang ahli maksiat dan orang-orang yang berdosa, jika mereka jatuh dalam kesalahan dan kedurhakaan hendaknya mereka datang menemui Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wasallam- kemudian mereka memohon ampun kepada Allah disisi Nabi dan meminta agar Nabi memohonkan ampun untuk mereka. Jika mereka melakukan hal itu niscaya Allah menerima taubat mereka, merahmati mereka, serta meng-ampuni mereka. Olah karenanya Allah berfirman : (tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang)

Dalam pengamalan Tawassul K.H. A Salimul Apip mengamalkan tawassul sebagai metode dalam permintaan do’a kepada Allah SWT memanjatkan puja dan puji atas keagungan sang Maha Kuasa. Dalam ceramahnya pada 1 Februari 2014, Cijerah-Bandung. KH.A Salimul Apip mengadakan pengajian bersama dan bertawassul dengan memadukan seperti ciri khasnya yaitu hadroh dan shalawat bersama para jemaah. Selain pengajian langsung yang diadakan oleh beliau ada juga buku panduan yang dibuat oleh K.H. A Salimul Apip mengenai Qasidah Tawassul.
Penutup
Hadrah, Shalawat, dan Mahabbatul Rasul, tawassul merupakan media tabligh yang dilakukan oleh K.H. Salimul Apip media tersebut masuk kedalam media tabligh yang tradisional karena didalam semua itu ada unsur formal dan non formal. Hadroh, Shalawat, mahabbatul Rasull, dan tawassul bisa berupa tulisan dan lisan (Formal), dan bisa juga termasuk seni dan budaya ( Nonformal).
Hadroh yang di amalkan K.H. Salimul Apip merupakan syair hadroh dan shalawat yang bersumber inspirasi dari Rosulullah, kecintaannya terhadap Rasul beliau juga selalu melantunkan shalawat ketika pengajian. Selain itu Mahabbatul Rasul yang diamalkan oleh K.H. A Salimul Apip merupakan wujud cintanya kepada Rasululloh, bakan K.H.A Salimul Apip menulis dan mengumpulkan syair-syair yang berisi sanjungan terhadap Rasulullah yang dicetak di media massa dan di sebarluaskan melalui jejaring media sosial. Hal itu juga murupakan suatu media tabligh gabungan antara Formal dan Nonformal. Karena K.H A. Salimul Apip mengamalkan semua itu bukan melalui lisan saja, tetapi melalui tulisan. Dengan cara semua itulah K.H A Salimul Apip penyampaikan pesan tablighnya.

Rabu, 04 November 2020

Penyemaian merica

 

Lada (Merica) yang ditanam (diuji-coba) di Andra Farm sebanyak 1 jenis, yaitu:
Nama Tanaman:Lada (Merica)
Nama Ilmiah (Spesies):Piper nigrum
Nomor Tanaman:a143
Dataran:Rendah - Tinggi
Muncul Tunas:12 - 19 hari
Panen Pertama:2 - 3 tahun
Cara Menanam:Metode G (silakan klik)
Nama Inggris:Pepper
Nama Populer Lain:Black pepper, sahang, King of Spice

Lada (Merica)

Lada (Merica)

Lada (Merica)

Lada (Merica)

Lada (Merica)




Cara Menanam Benih/Biji Lada (Merica) di Pot/Polibag

RINGKASAN (Metode G) :
Benih/biji Lada (Merica) tidak perlu direndam, namun perlu disemai di tempat teduh. Ketika benih mulai berkecambah, pindahkan ke tempat terang, kemudian ditanam dan dirawat. Benih mengeluarkan tunas 12 - 19 hari, panen pertama Lada (Merica) mulai 2 - 3 tahun.

Secara ringkas seluruh tahap-tahap menanam benih/biji Lada (Merica) seperti berikut ini.
  • Penyemaian Benih Lada (Merica)
    • Siapkan wadah penyemaian (berupa nampan, tray, kaleng bekas, dsb).
    • Bagian bawahnya harus diberi lubang secukupnya untuk sirkulasi air.
    • Sehari sebelum semai, isi dengan media semai hingga 3/4 nya.
    • Komposisi media semai = tanah : pasir/sekam : kompos = 1 : 1 : 1.
    • Taburkan biji Lada (Merica) secara merata di media semai.
    • Tutup benih dengan media tanam tipis-tipis.
    • Semprotkan air yang halus (gunakan spray).
    • Tutup wadah semai dengan plastik bening yang diberi 3 - 7 lubang.
    • Letakkan di tempat yang teduh.
    • Jika media kering, buka plastiknya, semprotkan air halus, tutup kembali.
    • Ketika benih mulai berkecambah, buka tutup plastiknya.
    • Pindahkan wadah persemaian ke tempat terang.
    • Jaga medianya agar tidak kering dan tidak terlalu basah.
    • Semprotkan air halus 1-2 kali sehari bila medianya kering.
    • Benih mulai bertunas dalam waktu 12 - 19 hari.
    • Persemaian diakhiri setelah memiliki 3 - 4 helai daun.
  • Penanaman Bibit Lada (Merica)
    • Siapkan wadah/tempat menanam (polybag, pot, kaleng bekas, dsb)
    • Polibag/pot harus diberi lubang di bagian bawahnya.
    • Masukkan batu-batu kecil agar lubang tidak tersumbat tanah.
    • Sehari sebelum tanam, isi polibag/pot dengan media tanam hingga 3/4 nya.
    • Komposisi media tanam = tanah : pasir/sekam : kompos = 2 : 1 : 1.
    • Setelah bibit Lada (Merica) memiliki 3 - 4 helai daun, pindahkan ke polibag/pot.
    • Caranya: Buat lubang terlebih dulu di polibag/pot.
    • Ambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya.
    • Masukkan ke lubang dengan posisi tegak, tambahkan tanah di sekitarnya.
    • Letakkan polibag/pot di tempat yang teduh.
    • Setelah tumbuh daun baru, letakkan polibag/pot di tempat terang.
    • Lakukan perawatan terhadap tanaman Lada (Merica)
  • Merawat Tanaman Lada (Merica)
    • Jika media tanam cenderung kering, siram 2 kali sehari, pagi dan sore.
    • Jika media tanam cenderung lembab, siram 1 kali sehari, pagi atau sore.
    • Lakukan pemupukan sesuai petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
    • Pasanglah ajir (penyangga) ketika sudah tumbuh sekitar 16 - 20 cm.
    • Jarak ajir dengan tanaman sekitar 4 - 11 cm.
    • Lakukan penyulaman jika bibit tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati
    • Lakukan penyiangan jika tumbuh gulma.
    • Lakukan pembumbunan jika tanah di sekitar tanaman tergerus
    • Semprotkan insektisida dan akarisida hanya jika diperlukan (terserang hama).
    • Semprotkan fungisida hanya jika diperlukan (terserang penyakit).
  • Panen Lada (Merica)
    • Panen Lada (Merica) sudah dapat dilakukan 2 - 3 tahun.

    Penjelasan Cara Budidaya (Menanam) Lada (Merica)
    Penjelasan lengkap seluruh tahap-tahap menanam benih/biji Lada (Merica) seperti di bawah ini.
    Daftar Isi (klik di bawah ini)
      ◉ Penyemaian Benih/Biji
      ◉ Penanaman Bibit
      ◉ Merawat Tanaman/Tumbuhan
      ◉ Panen Pertama
    Penyemaian Benih Lada (Merica)

    Persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan, tray, polibag, pot, kaleng bekas, dsb.

    Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air (agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut, sehingga media semainya tidak becek atau kelebihan air).
    Bisa juga bagian samping dari wadah tersebut diberi lubang untuk lebih memperlancar sirkulasi air.

    Persiapkan media semainya yang dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.

    Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.

    Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.

    Yang terpenting, pada saat benih/biji Lada (Merica) dimasukkan ke media semai, media semainya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media semai tsb.

    Sehari sebelum menebar benih Lada (Merica), masukkan media tanam ke wadah semai (tray/pot/polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam, dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).

    Kemudian taburkan benih Lada (Merica) secara merata di permukaan media tanam dengan diberi jarak antar benih (maksudnya jangan menumpuk), lalu tutup benih dengan media tanam tipis-tipis, sehingga posisi benih sedikit terbenam di media tanam tsb.

    Jika menggunakan tray khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1-2 benih/biji Lada (Merica).

    Setelah itu, siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya menggunakan alat sprayer).

    Tutup wadah semai menggunakan plastik bening yang diberi 3 - 7 lubang kecil, sehingga kelembaban media semai/tanam lebih terjaga.
    Jika media semainya (tanahnya) kering, maka semprotkan dengan air halus. Caranya, buka terlebih dulu plastiknya baru disiram dan tutup kembali.
    Ketika nanti sudah muncul tunas atau berkecambah, maka buka tutup plastik tersebut dan jangan ditutupi lagi dengan plastik.

    Letakkan wadah persemaian di tempat teduh yaitu tempat yang tidak mendapat sinar matahari langsung dan terhindar dari guyuran hujan. Ketika benih mulai berkecambah (biasanya dalam waktu 12 - 19 hari berkecambah), pindahkan ke tempat terang yang terkena sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan, misalkan di dekat jendela kaca, atau di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung.

    Lakukan perawatan persemaian yang meliputi penyiraman, penjarangan bibit, serta pencegahan hama dan penyakit.

    Bibit di persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya, sehingga persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray), dilakukan 1 - 2 kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab, penyemprotan air cukup sekali sehari, bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman.

    Biasanya dalam waktu 12 - 19 hari benih/biji Lada (Merica) sudah mengeluarkan tunasnya (berkecambah). Waktu yang dibutuhkan masing-masing benih Lada (Merica) untuk bertunas memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih, serta lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih tsb.

    Jika tempat persemaian tidak menggunakan tray khusus, maka perhatikan bibit yang tumbuh, apakah terlalu rapat atau tidak. Jika terlalu rapat (nyaris menumpuk antar benih), maka lakukan penjarangan, yaitu pindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan.

    Penyakit yang sering menyerang bibit yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar. Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga persemaian tidak terlalu basah serta menyemprot dengan pestisida yang sesuai.

    Pada umumnya, bila kelebihan penyiraman, maka daun akan mulai menguning dari bagian bawah. Seandainya terjadi demikian, maka segera hentikan penyiraman. Sebaliknya, bila kekurangan penyiraman, maka daun akan terlihat layu, kemudian mulai kering dan akhirnya rontok. Jadi ketika daun terlihat layu, berarti kurang penyiramannya, dan ketika daun menguning berarti kelebihan penyiraman.

    Setelah bibit Lada (Merica) tumbuh cukup besar (memiliki 3 - 4 helai daun), maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan).

    Penanaman Bibit Lada (Merica)

    Jika tempat/wadah untuk menanam Lada (Merica) menggunakan polibag/pot maka polibag/pot harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat sedemikian rupa agar bagian bawahnya tidak menyentuh tanah, sehingga air tidak terlalu lama berdiam di di dalam polibag (dapat mengalir keluar).

    Untuk mudahnya, sebelum diberi media tanam (tanah), masukkan terlebih dulu batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam polibag/pot. Batu-batu tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah tersumbatnya lubang drainase.

    Kemudian barulah isi polibag/pot dengan media tanam hingga 75% - 85% bagian dari polibag/pot (artinya jangan sampai penuh).

    Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.

    Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.

    Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.

    Yang terpenting, pada saat bibit Lada (Merica) dimasukkan ke media tanam, media tanamnya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media tanam tsb.

    Sehari sebelum mulai menanam atau mulai memindah bibit tanaman, masukkan terlebih dulu media tanam ke wadah tanam (polybag, pot, kaleng bekas, dsb). Kemudian siram dengan sedikit air agar media tanam menjadi lembab, dan upayakan agar media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).

    Buatlah terlebih dulu lubang pada media tanam (tanah) di polibag/pot terkait. Lubang tersebut digunakan untuk meletakkan / menanam bibit yang telah disemai.

    Pindahkan bibit tanaman Lada (Merica) dari persemaian yang telah memiliki 3 - 4 helai daun. Pemindahan dilakukan satu persatu dan pelan-pelan (hati-hati) agar tidak terjadi kerusakan pada akar yang masih lemah. Caranya, ambil/angkat bibit dengan mengikutsertakan tanah di sekitar akarnya. Untuk mengambil/mengangkat bibit tsb bisa menggunakan sendok atau sekop kecil/besar.

    Kemudian masukkan bibit Lada (Merica) beserta tanah di sekitarnya ke lubang yang telah disiapkan. Tambahkan media tanam (tanah) di sekitar bibit tersebut. Bibit harus muncul di permukaan tanah dengan posisi tegak ke atas, jika kesulitan untuk ditegakkan, maka tekan sedikit tanahnya sedemikan rupa sehingga bibit tersebut dapat berdiri tegak.

    Setelah ditanam, semprot/siram dengan sedikit air (gunakan spray/penyemprot air yang halus).

    Tempatkan tanaman Lada (Merica) di lokasi yang teduh atau tidak terkena matahari langsung serta tidak terkena guyuran hujan.

    Penempatan tanaman di lokasi yang teduh dilakukan sampai tumbuh tunas baru (tumbuh daun baru) pada bibit tanaman tersebut. Dengan tumbuhnya tunas baru, hal ini menunjukkan bahwa bibit tersebut telah dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.

    Setelah munculnya tunas baru (tumbuh daun baru), tanaman Lada (Merica) dianggap telah siap, dan selanjutnya pot / polibag ditempatkan di lokasi yang mendapat matahari langsung.

    Merawat Tanaman Lada (Merica)

    Perawatan tanaman Lada (Merica) meliputi penyiraman, pemupukan, pemasangan ajir/penyangga, penyulaman, pengendalian hama dan penyakit tanaman.

    Penyiraman tanaman Lada (Merica) hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak, baik daun maupun batangnya. Jika media tanamnya mudah kering, maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Jika media tanamnya cenderung lembab, maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari, pagi atau sore. Sebaiknya tidak melakukan penyiraman di siang hari, karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman.

    Pemupukan tanaman Lada (Merica) dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.

    Pemasangan ajir (penyangga/penegak) dibutuhkan tanaman Lada (Merica).

    Ajir adalah alat penegak/penyangga/perambat yang terbuat dari batang/bilah bambu atau kayu atau kawat atau bahan lainnya yang berfungsi sebagai tempat bersandar tanaman, penyangga batang yang lemah, juga tempat rebahan/merambatnya tanaman.

    Ajir sebaiknya dipasang setelah tanaman Lada (Merica) tumbuh sekitar 16 - 20 cm. Jarak ajir dengan tanaman sekitar 4 - 11 cm. Pemasangan ajir yang terlambat akan mengakibatkan akar tanaman rusak.

    Dengan adanya ajir, maka tanaman Lada (Merica) tumbuh sesuai dengan arah ajir tersebut. Ketika tanaman sudah cukup tinggi atau panjang, maka segera ikat longgar tanaman ke ajir menggunakan tali rafia di beberapa bagian.

    Bila bibit tanaman Lada (Merica) tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati, maka segera lakukan penyulaman (tanam kembali) dengan bibit Lada (Merica) lainnya (jika ada).

    Bila di sekitar tanaman Lada (Merica) tumbuh gulma, maka lakukan penyiangan dengan mencabuti gulma tersebut, juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman.

    Lakukan pembumbunan pada tanaman Lada (Merica), terutama jika tanah di sekitar tanaman mulai tergerus, atau ada akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah. Juga ketika tanaman tumbuhnya agak miring (tidak tegak).

    Pengendalian Hama Tanaman.

    • Hama tanaman antara lain trips, kutu daun, tungau, kutu kebul, ulat gerayak, dsb. Peluang munculnya hama tanaman ini akan semakin tinggi pada musim kemarau.
    • Bila satu tanaman terkena hama dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena hama tersebut, sehingga jangan dibiarkan.
    • Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan insektisida untuk hama serangga dan akarisida untuk tungau, setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan.

    Pengendalian Penyakit Tanaman.

    • Penyakit tanaman antara lain rebah kecambah, layu bakteri, layu (fusarium), antraknosa, busuk daun (choanephora), hawar phytophora, bercak daun (cercospora), bercak bakteri, busuk lunak bakteri, keriting kuning, dsb. Serangan penyakit tertentu yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri akan semakin tinggi pada musin hujan.
    • Seperti halnya dengan hama, bila satu tanaman terkena penyakit dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena penyakit tersebut, sehingga jangan dibiarkan.
    • Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan fungisida setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan. Petunjuk dosisnya terdapat pada kemasan fungisida terkait.

    Panen Lada (Merica)

    Panen Lada (Merica) sudah dapat dilakukan 2 - 3 tahun.

    Waktu yang dibutuhkan masing-masing tanaman Lada (Merica) untuk panen pertama memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih awal, lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih pada saat bertunas dan tumbuh, serta perawatan pada masing-masing tanaman Lada (Merica) tsb.



    Pernyatan Diijinkan Copy-Paste :
    Tidak masalah, bila anda meng-copy atau copy-paste seluruh informasi tersebut di atas, karena kami anggap "turut aktif mencerdaskan bangsa" sekaligus turut aktif mempublikasikan Indonesia (NKRI) serta mendorong Go Green. Dan tentu saja sepanjang anda tetap mencantumkan sumber utama informasinya yaitu m.andrafarm.com.

    Senin, 20 Juli 2020

    jualan menjadi DROPSHIP market place online gampang, dan ini caranya dengan tool DUTCHBOOT scraper

    ok gak akan panjang lebar karena nanti di dutchboot sudah ada banyak tata cara dan tutorial baik pdf atau video, dan juga banyak cara dengan ikuti member !
    tapi, hanya daftar melalui link ini anda akan bisa bergabung di grup web, facebook, Telegram, dll

    ok langsung saja download dan daftar
     
    disinidan KLIK  >>>Dutchboot


    ( https://dutchbot.net/?r=15151)




    selamat berjualan


    terimakasih

    Jumat, 20 Maret 2020

    Cacing kalung adalah obat Virus Corona by dedizam maret 2020

    Virus corona dapat di atasi secara medis  secara hukum alam dengan cacing kalung. Tetapi ingat cacing hanya sari'at sebagai obat. Akan tetapi, yang menyembuhkan adalah Allah SWT. Maka ber do'a lah kepadanya. Virus corona mempunyai khodam jin brewit rajanya corona bagaikan ikan layang-layang sebagai alat transportasi anak virus seperti ikan teri yang terjun menyebar mencari yang telah tercatat terkena penyakit dan atau kematian. Mati bukan karena virus melainkat karena waktunya malaikan mencabut nyawa dengan sare'at virus Corona. By dedizam 20 maret 2020 02 08 40911 jawabarat indonesia.  Wallahu a'lam